Kultum Tarawih awal Romadhon 1433 H


AtTaubah ayat 41. Berangkatlah kamu baik dalam Keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.

Pada kesempatan kali ini, saya sengaja tidak memulai dengan ayat ‘kutiba’ pada awal Ramadhan ini. Namun, saya membuka bulan ini dengan perintah, seruan luar biasa dari Alloh…”infiruu” karena saya ingin mengingatkan bahwa sejarah Ramadhan adalah sejarah perjuangan, jihad, dan kemenangan Islam. Pada kali ini perkenankan saya menyampaikan dua sejarah besar:

1. Perang Badar

Ini merupakan peperangan fisik yang luar biasa menyita perhatian kaum Muslimin pada tanggal 17 Ramadhan 2 H. Tiga ratusan orang muslimin harus berhadapan dengan 1000 pasukan Kafir Quraisy. Begitu dahsyatnya peperangan ini, Rasulullah SAW berdoa  dengan nada menuntut kepada Alloh sambil mengacungkan tangannya: Ya Alloh, jika pasukan ini hancur pada hari ini, tentu Engkau tidak akan disembah lagi. Ya Alloh, kecuali jika memang Engkau menghendaki untuk tidak disembah selamanya setelah hari ini. Keadaan ini tentulah sangat berat bagi umat Islam, karena amunisi dan pasukan yang sangat terbatas.

2. Futuh Makkah

Peristiwa ini terjadi pada 21 Ramadhan 8 H. Ini merupakan peperangan politik. Bukan peperangan fisik yang mempertemukan dua pasukan perang yang saling bermusuhan. Kala itu Mekah dikepung oleh pasukan Muslimin yang dipimpin langsung oleh Rasulullah. Siapa yang tak gentar ketika penduduk sebuah kota dikepung dari segala penjuru dan ini merupakah pengerahan masa terbesar kala itu. Tetapi sebenarnya bukan untuk berperang pengepungan tersebut. Bahkan Rasulullah menjamin keamanan siapa saja, termasuk Abu Sufyan. Apabila dibandingkan dengan perang Badar tentulah Futuh Mekah ini lebih ringan.

Itulah Jihad. Kadang kita dipanggil dalam kondisi berat. Sering pula kita dipanggil dalam kondisi ringan. Namun terlepas dari ringan dan berat, hanya satu seruan Alloh…”Infiruu”…Berangkatlah! Seolah-olah Alloh memotivasi, tetaplah semangat…Berangkat sajalah…jangan malas…lakukan saja lah…tetaplah optimis…berjuang dan berkorbanlah…!

Dengan dasar ini, DKM At Taubah mengajak berangkat kepada seluruh warga Gardenia. Berangkat berjihad. Baik ringan maupun berat.

Lantas apa yang program ramadhan yang ringan namun kita tetap harus berangkat?

1. Buka Puasa Bersama setiap hari

Insya Alloh akan selalu tersedia makanan dan minuman untuk berbuka puasa di Masjid

2. Tadarusan Bersama setiap malam

Program ini telah berhasil tahun lalu yang mengkhatamkan Al Qur-an dalam sebulan dan melahirkan para pembaca AlQur-an di Gardenia bahkan menjadi imam tarawih. Sebagai contoh aktivis program ini adalah Bapak Slamet. Tahun lalu belum menjadi Ketua RW telah mampu mengkhatamkan AlQur-an selama Ramadhan di Masjid At Taubah, lantas menginisiasi gerakan Ngaji Bareng, dan insya Alloh pada Ramadhan ini beliau akan memimpin kita dalam Sholat Isya’ dan Tarawih berjama’ah.

3. Sholat Tarawih Berjawaah setiap malam

Ini juga program ringan karena kita akan berkumpul, berjama’ah dan menjalin silaturahim warga se Gardenia, Anggrek 2  dan sekitarnya di masjid At Taubah.

4. Makan Malam Bersama setiap akhir pekan (Sabtu dan Ahad)

Insya Alloh setiap hari Sabtu dan Ahad kita harus berangkat, berkumpul di masjid At Taubah sebelum maghrib, kira-kira pukul 17.30. kita akan berbuka bersama, sholat maghrib berjama’ah, makan besar bersama, dilanjut dengan sholat Isya’ dan tarawih berjama’ah.

5. Sahur Bersama pada malam i’tikaf

Pada 10 hari terakhir nanti, siapa saja boleh ikut i’tikaf, berdiam dan menginap di Masjid At Taubah. Oleh karena itu DKM akan menyediakan makan sahurnya Insya Alloh.

Kemudian apa program Ramadhan yang berat tapi kita juga harus berangkat?

1. I’tikaf dan Qiyamul Lail pada 10 hari terakhir

Ini program berat yang pertama, karena DKM akan menyediakan kebutuhan menggapai keutamaan lailatul qadar. Insya Alloh akan didatangkan Imam untuk qiyamul lail (sholat malam) yang hafiz Al Qur-an. Mengapa berat, shalat malam itu nanti akan melawan ngantuk dan pegal di kaki. Jika kita tarawih setengah jam dapat 11 rakaat, insya Alloh qiyamul lail ini setengah jam hanya dapat 2 rakaat. Dengan agenda ini, ibu-ibu perkenankan jika bapak-bapaknya pada akhir pekan tidak pulang ke rumah. Jumat malam sabtu memulai buka bersama di masjid, lantas Sholat Maghrib berjama’ah, makan bersama, sholat isya’ dan tarawih berjama’ah, dilanjut tadarusan bersama, disambung dengan i’tikaf dan qiyamul lail pada Sabtu dini hari, sahur bersama, sampai Sholat Shubuh berjama’ah. Sabtu pagi harinya masih tetap di masjid dan kemungkinan baru kembali ke rumah pada Ahad pagi atau Senin paginya. Apakah program ini berat? Berat memang. Tapi kita tetap harus menyambut seruan Alloh. “Infiruu

2. Zakat Fitrah dan Zakat Maal

Ini juga program berat. Jika program yang lainnya kita menerima, atau diberi, maka program ini mewajibkan kita untuk memberi. Apakah ini berat? Tidak. Karena mau tidak mau kita harus menjalankan kewajiban Zakat ini. Oleh karena itu DKM akan menjembatani penyaluran zakat fitrah dan zakat maal.

3. Jihad bil amwal untuk menuntaskan pembangunan Masjid At Taubah

Ini adalah jihad yang sudah dimulai dari tahun lalu. Ramadhan tahun lalu kita bisa mengumpulkan 140 juta untuk membangun Masjid kita tercinta. Bahkan seiring perjalanan waktu dana itu berkembang  sampai 300 juta. Apakah sudah selesai? Belum. Namun alhamdulillah hasilnya sudah bisa dirasakan ibu-ibu di lantai dua. Apakah tidak dilanjutkan? Tidak, pembangunan harus tetap dilanjutkan. Apalagi sekarang adalah momen Ramadhan. Jika bapak- ibu ingin mendapatkan imbalan senilai Rp7Miliar, maka investasikan saja satu juta kepada Alloh. Karena kebaikan bapak-ibu pada bulan Ramadhan bernilai 10 kali dan akan dilipat gandakan 700 kali lipat. Jadi satu juta kali 10 kali 700 sama dengan Rp7 Miliar. Apakah ini berlebihan? Tidak. Alloh yang menghidupkan kita, Alloh yang mematikan kita, tentulah nilai 7 Miliar ini sangat kecil.

Demikian tausiyah singkat yang dapat saya sampaikan. Semoga dengan motivasi ini kita semua berlomba-lomba untuk mendapatkan Romadhon yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Saya mohon maaaf atas segala khilaf dan sungguh kebenaran hanya datang dari Alloh semata.

*tausiyah 1 Romadhon 1433H/20 Juli 2012, di Masjid At Taubah, Sektor Gardenia, GDC.

4 tanggapan untuk “Kultum Tarawih awal Romadhon 1433 H”

  1. Wah jadwalnya penuh mas…. .

    1. ya memang begitu mas Romadhon minimal. lebih banyak lebih baik.

      1. paling tidak bisa membuat lupa persoalan mudik…. . mudik pora ?

      2. mudik masih mas. tapi alhamdulillah insya Alloh gangguan seperti itu tidak terjadi, karena tiket bisa dipesan 90 hari sebelumnya dan mudiknya insya Alloh tanggal 18 Agustus. bukan hanya tiket lebaran, ‘tiket’ qiyamul lail, parcell, ta’jil, amunisi memakmurkan masjid alhamdulillah telah disiapkan sejak bulan Rajab.

Tinggalkan komentar